Jumat, 16 Oktober 2015

Tugas Softskill Ilmu Sosial Dasar 1




ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH DASAR UMUM


Menghadapi masalah-masalah dalam penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi, dan  untuk  memenuhi tutuntutan masyarakat  dan  negara, maka diselenggarakan program-program pendidikan umum. Tujuan pendidikan umum di perguruan tinggi adalah : 

1.  Sebagai usaha membantu perkembangan kepribadian mahasiswa agar mampu berperan sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta agama 
2.   Untuk menumbuhkan kepekaan mahasiswa terhadap  masalah-masalah dan kenyataan­ kenyataan sosial yang timbul di dalam masyarakat Indonesia 
 3.   Memberikan pengetahuan dasar kepada mahasiswa agar mereka mampu berpikir secara interdisipliner, dan mampu memahami pikiran para ahli berbagai ilmu pengetahuan, sehingga dengan demikian mernudahkan mereka berkomunikasi.

Jadi pendidikan umum yang menitikberatkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah mata kuiah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya.

Pendidikan umum yang diselenggarakan oleh universtias dan intitusi kemudian dikenal dengan mata kuliah dasar umum atau MKOU  yang terdiri dari beberapa mata kuliah, yaitu :  
1) Agama, 
2) Kewarganegaraan,
3) Pancasila,
4) Kewiraan,
5) IBD dan 
6) ISD.



IImu sosial dasar adalah salah satu mata kuliah dasar umum yang merupakan matakuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tujuan diberikannya mata kuliah ini adalah semata-mata sebagai salah satu usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk dapat peduli terhadap masalah-rnasalah sosial yang terjadi dilingkungan dan dapat memecahkan permasalahan tersebut denqan menggunakan pendekatan ilmu sosial dasar.

Secara khusus  mata kuliah dasar umum bertujuan  untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang: 
1.  Berjiwa   Pancasila   sehingga   segala   keputusan   serta   tindakannya   mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan  memiliki integritas kepribadjan yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia 
2.  Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain 
3.  Memiliki   wawasan    komprehensif   dan   pendekatan   integral       didalam   menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan
4. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat  dan secara bersama-sama mampu berperan serta   meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama-sama berperan serta didalam  pelestariannya.

 LATAR BELAKANG, PENGERTIAN, DAN TUJUAN ISD

Latar belkang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan kita oleh para cendekiawan, terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka mengaggap sistem pendidikan kita berbau kolonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintah Belanda, yaitu kelanjutan dari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore van Oeventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk menjadi "tukang-tukang" yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekploitasi kekayaan negara.
Hal lain, sistem pendidikan kita mejadi sesuatu yang "elite" bagi masyarakat kita sendiri, kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, tidak mengenali dimensi-dimensi lain diluar disiplin keilmuannya dan perguruan tinggi seolah-olah menara gading yang banyak menghasilkan sarjana-sarjana "tukang" tidak mau peka terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.

Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas:
1. Kemampuan akademis
Adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis,sistematis dan analitis. Memiliki kemampuan konsepsional untuk menidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatif pemecahan masalahnya.

2. Kemampuan Professional
Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

3. Kemampuan Personal
Adalah kemapuan pribadi. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia. Memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya, lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masayarkat Indonesia dan umat manusia umumnya.

ISD, sebagai bagian dari MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum), mempunyai tema pokok yaitu hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. ISD sebagai mana dengan IBD dan IAD, bukanlah pengantar disiplin ilmu tersendiri, tetapi menggunakan pengertian-pengertian (fakta, teori, konsep) yang berasal dari berbagai bidang keahlian untuk menanggapi masalah-masalah sosial, khususnya masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Adapaun yang menjadi sasaran perhatian adalah antara lain:

1. Berbagai kenyataan yang bersama-sama merupakan masalah sosial yang dapat ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun sebagai pendekatan gabungan antar bidang.

2. Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial lain dalam masyarakat , yang masing-masing mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola pemikiran dan pola tingkah laku sendiri, tapi juga amat banyak persamaan kepentingan menyebabkan adanya pertentangan-pertentangan maupun hubungan serta kawan dan kerja sama dalam masyarakat kita.



Sebagai salah satu mata kuliah umum, ISD bertujuan membantu kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas. Dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain yang bersangkutan.

 Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar, yaitu:

1.  Ilmu Alamiah (Natural Scince). Ilmu yang bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Caranya ialah denga menetukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menetukan suatu kualitas

2. Ilmu Sosial (Social Scince). Bertujuan untuk mengkaji ketraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkajinya digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu alamiah. Tapi hasilnya tak seluruhnya benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.

3. Pengetahuan Budaya (The Humanities). 
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa dan kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Kehidupan  manusia sebagai  mahluk sosial selalu  dihadapkan  kepada masalah sosial yang tidak dapat dipisahkan dalah kehudupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dari hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah sosial ini tidaklah  sama  antara  masyarakat yang  satu dengan  masyarakat  lainnya karena adanya perbedaan dalam tingkat perkembangan kebudayaannya, serta sifat kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
Yang membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa msaalah sosial selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai-nilai moral dan pranata-pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan-hubungan manusia itu terwujud. Pengertian masalah sosial memiliki dua pendefinisian: pertama pendefinisian menurut umum, kedua menurut para ahli. Menurut umum atau warga masyarakat, segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah sosial. Menurut para ahli, masalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi, mempunyai sifat yang  dapat  menimbulkan kekacauan terhadap  kehidupan warga  masyarakat secara keseluruhan.




PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN


Penduduk, masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang pertauntannya satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk. Sudah barang tentu penduduk disini yang dimaksud adalah kelompok manusia, bukan penduduk/populasi dala pengertian umum yang mengandung arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu.

Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Ini merupakan dwi tunggal. hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun juga hubungannya saling menentukan.

Penduduk dalam pengetahuan luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu. Penduduk sering diistilakan populasi dan disini dapat meliputi populasi hewan, tumbuhan, dan juga manusia. Denga kata lain, penduduk adalah orang-orang yang mendiami wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.

Adapun masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosial nya telah dimngkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehisupannya.

Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan selanjutnya cipta merupakan kemajuan berpikir kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.


A. Penduduk Dan Permasalahannya

Orang pertama yang mengemukakan teori tentang penduduk ialah Thomas Malthus dalam edisi pertamanya "Essay Population" pada tahun 1798. Ia mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan..
Disamping itu, ada juga yang berpendapat bahwa manusia itu dalam kehidupannya terkait dengan alam atau daerah dimana mereka hidup. Oleh karena itu bertambah karena kelahiran lebih besar dari kematian, sehingga tingkat kelahiran lebih besar dari tingkat kematian. Ini disebabkan karena manusia sebagai mahluk hidup akan selalu berusaha agar mempunyai keturunan dan memperjuangkan hidupnya untuk dapat hidup panjang dan sering dikenal dengan teori alam tentang pertumbuhan penduduk.


B. Dinamika Kehidupan

Dinamika kehidupan menunjukkan adanya faktor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang  dan pergi dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk dapat dihitung dengan cara:

Pertambahan Penduduk = (Lahir - Mati) + (Datang - Pergi)

Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu  penduduk dalam satu tahun. Tingkat  kelahiran yang  dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar, sering disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR ini dapat juga kita mencari tingkat kelahiran darl wanita umur tertentu yang disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif dalam satu tahun.

Faktor kedua mempengaruhi pertumbuhapenduduk ialah mortalitas atau tingkat kemalian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR),  yaitu  jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
Bagaimana dengan dinamikpenduduk Indonesia?
Untuk  memproyeksikan pendududapadihitung dengan menggunakan rumus berikut  :

Pn  = (1 + r)n x Po

Pn  = jumlah penduduk yang  dicari pada lahun lertentu (proyeksi penduduk).
r     = tingkat pertumbuhan penduduk dalam prosen
n     = jumlah dari tahun yang akan diketahui
Po     = jumlah penduduk yang dikelahui apa lahun dasar

Sebagai contoh :
Tahun  1961 jumlah penduduk Indonsia 96 jutadengan tingkat pertambahan penduduk 2,4 5, berapa penduduk Indonesia tahun 2001 ?
Tahun 2001 penduduk Indonesia ( 1 + 2,4/100)   40 x 96 juta = 248 juta


C. Komposisi Penduduk
Sensus penduduk yang diadakan 10 tahun sekali oleh pemerintah kita, bukan hanya menghilung jumlah  penduduk saja tetapi juga  mendata lenlang  umur penduduk, jenis kelamin penduduk, lingkal pendidikan penduduk, jenis mata pencaharian dan sebaginya. Kesemuanya ini menunjukkan susunan penduduk atau komposisi penduduk dinegara kita pada lahun tersebut. Komposisi penduduk sualu Negara dapal dibagi menurut komposisi lertentu, misalnya kornposisi penduduk menurut umur, menurut tingkal pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.
Dengan mengetahui kornposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapta disusun/dibual  apa yang disebupiramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid. Golongan laki-Iaki ada diseblah kiri dan perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur dan garis horisontalnya menunjukna jumlah atau prosentasi..
Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
Penduduk  muda  yaitu   penduduk  dalam  pertumbuhan,  alasannya  lebih  besar  dan ujungnya runcing, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian
Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut .
usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambar1<anpenduduk dalam
kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.

D. Persebaran Penduduk
Kecenderungan   manusia untuk memilih daerah yang subur unluk lempal tinggalnya, terjadi sejak pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangal subur selalu menjadi perebutan mansuia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu hal semacam ini terjadi didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih bertani.
Daerah semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah per1<otaand, aerah
tempat pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya .. prinsip tempat tinggal mendekati tempat  bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan kelidakseimbangan penduduk ditiap-tiap  daerah.  Sehingga  terjadi  daerah  yang  berpenduduk  f\adat.   Dari  prinsip  itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.

E. Perkembangan Dan Perubahan Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyaraka , hanya saja ada suatu masyarakai yang lebih baik per1<embangankebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuju segala  kebutuha masyarakatnya.    Pengertian   kebudayaan   banyak  sekali  dikemukakan  oleh  para ahli.   Salah    satunya dikemukakan     oleh    Selo   Soemardjan     dan   Soelaiman     Soemardi,    yang merumuskan    bahwa kebudayaan    adalah   semua   hasil dari    karya,  rasa  dan  cipta   masyarakat. Karya   masyarakat menghasilkan     teknologi     dan    kebudayaan     kebendaan,     yang    diperlukan manusi untuk  menguasa   alam  sekitarnya,   agar  kekuatan   serta  hasilnya   dapat diabdikan   untuk kepentingan masyarkat.
Dari  pengetian   tersebut   menunjukkan    bahwa   kebudayaan    itu  merupakan   keseluruhan an pengetahuan    manusia  sebagai  mahluk  sosial,  yang  digunakan   untuk  menginterpretasikan    dan memahami   lingkungan   yang  dihadapi,   untuk  memenuhi   segala   kebutuhannya    serta  mendorong terwujudnya    kelakuan   manusi itu  sendiri.  Atas  dadar   itulah    para  ahli  mengemukakan    adanya unsur  kebudayaan   yang  umumny diperinci  menjadi  7 unsur  yaitu  :
1.   Unsur  religi
2.   Sistem  kemasyarakatan
3 Sistem  peralatan
4.   Sistem  mata  pencaharian   hidup
5.  Sistem  bahasa
6 Sistem  pengetahuan
7.   Seni

Bertitik  tolak  dari sistem  inilah  maka  kebudayaan   paling  sedikit  memiliki  3 wujud  antara  lain:
1.  Wujud   sebaga suatu  kompleks   dari  ide,  gagasan,   norma,   peraturan   dan  sejenisnya.   Ini merupakan wujud    ideal   kebudayaan.     Sifatnya    abstrak,    lokasinya    ada   dalam   pikiran masyarakat   dimana  kebudayaan   itu hidup
2 Kebudayaan    sebagai    suatu   kompleks    aktivitas   kelakuan    berpola   dan  manusia dalam
masyarakat
3.   Kebudayaan   sebagai  benda  hasil  karya  manusia
Peru bah an  kebudayaan    pada   dasarnya    tida lain  dari  para   perubahan    manusia   yang   hidup dalam  masyarakat   yang  menjadi  wadah   kebudayaan    itu.  Perubahan    itu terjadi  karena  manusia mengadakan     hubungan    dengan    manusia    lainnya atau   karena   hubungan    antara   kelompok manusi dalam  masyarakat.   Tidak  ada  kebudayaan   yang  statis,  setiap  perubaha kebudayaan mempunyai   dinamika,   mengalami    perubahan perubahan    itu  akibat  dari  perubahan   masyarakat yang  menjadi  wadah  kebudayaan   tersebut.

E. Kebudayaan Hindu, Budha, Dan Islam
Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada aba ke- dan   ke-4   agama    Hind masuk   ke   Indonesia    khususnya    ke   pula jawa. Perpaduan   atau  akulturasi   antara  kebudayaan   setempat  dengan  kebudayaan   Hindu  yang  berasal dari  India  itu  berlangsugn    luwes  dan  mantap Sekitar   abad  ke  5, ajaran  Budha  atau  budhisme masuk    ke   Indonesia,     khususnya     ke   pulau    Jawa.    Agama ajaran     budha    dapat   dikatakan berpandangan     lebih   maju  dari  pada   hinduisme,    sebab   Budhism tida menghendaki    . adanya kasta-kast dalam  masyarakat.
Walaupun    demikian,   kedua  agama   itu  di  Indonesia khususny di  pulau  jawa tumbuh
dan   berkembang    berdampingan     secara   damai.   Baik   penganut    hinduisme    maupu budhisme melahirkan   karya-karya   budaya  yang  bernilai  tinggi  dalam  seni  bangunan/arsitektur,    seni  pahat, seni   ukir  maupun   seni   sastra,   seperti   tercermin    dala bangunan/arsitektur,      relief-relief  yang diabadikan   dalam  candi-candi   di jawa  tengah   ataupun  jawa  timur.  Candi-candi     yang  dimaksud diantaranya   candi  borobudur,   mendut prambanan kalasan badut,  kidal, jago,  sinqasari,   disekitar kota malang,  candi  panataran   dan  siwa disekitar  kota  Blitar,  semua  wilayah  propinsi  Jawa Timur.

Kebudayaan    Islam
Pad a abad  ke-15  dan  ke-16,  agama  Islam  lelah  dikembangkan    di  Indonesia olen  para pemuka-pemuka    Islam  yang  disebul  wali  sanga.  Titi    senlral  penyebaran    agama  islam  paa  abad itu berada  di pulau jawa.  Sebenamy agama  Islam masuk  ke Indonesia   khususnya   ke pulau jawa jauh   sebelum   abad  ke  -15.  suatu  bukti  bahw awal  abad  ke-11   sudan   ada  wan ita  Islam  yang meningga dan  dimakamka di Kota  Gresik.  Masukny agama  Islam  ke Indonesia teristimew ke pulau  jawa  berlangsung   dalarn  suasana   damai Hal ini disebabkan    karena   Islam  dimauskkan   ke Indonesia   tidak   denga paksa melainkan   denga cara  baik-baik.    Oi  samping   itu  disebabkan sekap  tolerans yang  dimiliki  banga  kita
Pada   abad   ke-15,    ketik kejayaan    mariti majapahit    mulai   surut berkembanglah
negara-negara     pantai   yan dapa merongrong    kekuasaan    dan   kewibawaan     Majapahit    yang berpusat   pemerintahan    di  pedalaman.    Negara-negara    yang  dimaksud   adalah   negara   Malaka  di semenanjung     Malaka negara   Aceh   di  ujung   pulau   Sumatra,    negara   Santen   di    jawa   Sarat, negar Oema di  pesisi utara  jaw a  tengah negar Goa  di  sulawesi    selatan Oalam   proses perkembangan     negara-negara    tersebu yang   dikendalikan    oleh   pedagang-pedagang      kaya  dan golongan   bangsawan   kota-kot pelabuhan nampaknya   telah  terpengaruh    dan  menganut   ajaran Islam.
Oidaerah-daerah    yang  belum  amat  terpengaruh    oleh  kebudayaan    Hindu,  agama   Islam mempunya pengaruh  yang  mendalam   dalam  kehidupan   penduduk   di daerah  yang  bersangkutan. misalnya    d Aceh,    Santen,    sulawesi    selatan,    sumatra    Timur,    sumatra    barat,    dan   peslsir kalimantan.
Agama    islam   berkembang     pesa di   Indonesia    da menjadi    agam yang   rnedapat penganut    sebagian    besar   penduduk    indonesia.    tak  dapat   dipungkiri    lagi,   bahw kebudayaan islam  mewarnai   sebagia besar  penganutny di Indonesia Oengan  begitu,  agama  islam  memberi saham  yang  besar  bagi perkembangan    kebudayaan   dan kepribadian   bangsa   Indonesia.

KEBUDAYAAN    BARAT
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian  bangsa  indonesia  adalah kebudayaan Sarat. Awal  kebudayaan  barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/penjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Selanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut :dengan pemerintahhan kolonlalisrne Selanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama
350 tahun. 01 pusat kekuasaan pemerintah Selanda, di kota-kota propintsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan  dengan  gaya arsitektur Sarat. Oalam kurun waktu  itu juga,  di kota-kota
pusat pemerintahan terutama  di jawaSulawesi Utara, dan  Maluku berkembang dua lapisan sosial.  Lapisan sosial  pertama,t  erdiri dari    kaum buruh  dari  berbagai  lapangan  pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Oalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Sarat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa Selanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas soslat.
Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan  Indonesia,  ialah  agama  Katolik  dan  agama  kristen  protestanAgama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan segnaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama( rnissie untuk  agama  Katolik  dan  lending   untuk  agama  kristen)  yang  semuanya  bersifat  swasta. Penyiaran  dilakukan  terutama   di  daerah-daerah  dengan   penduduk   yang   belum  pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, atau islam. daerah-daerah  itu misalnya Irian jawa, maluku tengah  dan  selatan,  sulawesi utara  dan tengah,  nusa  tenggara  timur dan  pedalam kalimantan.

KEBUDAYAAN    DAN KEPRIBADIAN
Serbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersanqkutan. Kalau begitu pada sisi mana kebudayaandapat mernberi pengaruh terhadap suatu kepribadian ? jawabnya kita melihal dari sikap pemilik kebudayaan itu sendiri. Manakala pemilik kebudyaan itu menganggap bahwa segala sesuatu yang lerangkum dan terlebur dalam segala maleri kebudayaan ilu sebagai sesuatu yang logisynormal, serasi, dan


selaras   dengan     odra    ala dan  tabiat   asasi     manusia    dan  sebagainya.    setia masyarakat mempunyai    sistern   ilai  da sistem   kaidah sebagai    konkretisasinya.     Nilai  dan  sistem   kaidah berisika harapan-harapan     masyarakat,    perihal   perilaku   yang   pantas suatu   kaidah   misalnya kaidah   hukum  me erikan  batas-batas    pada  perilaku   seseorang.    batas-batas   tersebut   menjadi suatau  'atura perma an" dalam  pergaulan   hidup.
Sebaliknya    segal yan berbeda   dari   corak   kebudayaan     mereka dianggap    rendah, aneh,  kurang  susila,  berten  agnan  dengan  kodrat  alam,  dan  sebagainya.
Contoh   : Di indonesi pad a umumnya apabila  seorang  wanita  hamil  tidak  mempunya suami,  ia adalah   profit  seseoran yang  telah  melanggar   adatikebisaaan     suatu  keluarga masyarakat dan bangsa   pada  umumnya Budaya/adat   istiadat  keluarga masyarakat,   dan  bangsa  Indonesi yang berakar  dan  ajaran  agama,  tidak  membenarkan    dan  tidak  metolelir  hal  semacam   itu, Jika  terjadi semacam   itu,  baik  oleh  lingkungan    keluarga   maupun    masyarakat,    orang   itu  akan   dikucilkan, dicibir,    direndahkan     harkatnya.     Sebab    ia   telah    melanggar     adatlkepribadian      keluarga    dan masyarakat   di sekelitingnya.
Akan  tetap contoh  terse but jika  terjadi   di  negara   Barat atau  negara  kornunis mungkin
dianggap   biasa   saja, mengapa   begitu   ?  sebab tata   budaya   dan  kepribadian   yang   dibakukan dalam   sistem   nilai,  sistem   kaidah   orang-orang    barat   dan   komunis   membenarkan    kebiasaan    I tingkah  laku seperti  itu. sama  sekali bukan  merupakan   pelanggaran   adat  istladat.,
sifat-sifat    kepribadian   yang   berakar   dari  adat   istiadat   dan  ajaran   agama   pada   suatu kelompok   masyarakat    dapat   dikukuhkan    sebagai   hukum   adat. Oi  laur  itu  ciri-ciri   kepribadian suatu  kelompok   masyarakatlbangsa,    jgua  teraacermin   dalam  penampilan   sikap  hidup  sehari-hari.

PRANATA  SOSIAL  DAN INSTITUSIONALISASI
Untuk  menjaga  agar  hubungan   antar  anggota   masyarakat   dapat  berjalan  sesuai  dengan yang   diharapkan,    rnaka  didalam   masyarakat   dibedakan    adanya   : cara  atau  "usage"  kelaziman (kebiasaan atau  "folkways";   tata  kelakuan   atau  "mores" dan  adapt  istiadat  "costorn".  Disamping norma-norma   yang  tidak  tertulis  dan bersifat  informal  ini, ada juga  norma  yang  sengaja  diciptakan secara    formal    dalam    bentuk    peraturan    -    peraturan     hukurn.    Setiap    norma,    baik    usage, folkways,costom      ataupun    peraturan     hokum    yang    tertulis,     mengikat    setiap    anggota    untuk mematuhinya hanya  saja  kekuatan  pengikatnya   berbeda.
Usage  menunjukkan    pada  suatu  bentuk  perbuatan kekutan   mengikatnya   sangat  lemah bila  dibandingkan     dengan   folkways.    Usage   lebih   menonjol    didalam    hubungan    antar   individu didalam    rnasyarakat.    Penyimpangan     terhadapnya    tida akan   mengakibatkan     hukuman    yang berat,  hanya  celaan  dari individu  yang  dihubungi.              .
Folkways   diartikan   sebaga perbuata yang   berulang-ulang     dalam  bentuk  yang  sama, yang   diikutinya   kurang   berdasarkan    pelikira dan  mendasarkan    pada   kebiasaan   katau  tradisi; yang  diterjemahkan    dengan   kelajman     atau  kebiasaan.    Kekuata pengikatnya    lebih  besar  dari pad a usage  (cara).  Sebagai  contoh,  anak-ana yang  tidak  memberikan   hormat  kepada  orang  tua sangsinya    jauh    lebih   berat    dibandingkan     dengan    waktu    rnakan    bersama    mengunyahnya kedengaran    oleh  orang  lain.  Folkway menunjukkan    pola    berperilaku   yang  diikuti  dan  diteima oleh  masyarakat.
Apabila  folkways   ini diterima   masyaraka sebagai   norma  pengatur,   maka  kebiasaan   ini berubah   menjadi   mores  atau  tat a  kelakuan Mores  diikuti  tidak  hanya   secara   otomati kurang berpikir tetapi   karena   dihubungkan    dengan   suatu   keyakinan    dan  perasaan   yang   dimiliki   oleh anggota     masyarakat..     Mores    in disatu    pihak    mernaksakan     perbuatan     dan    dilain    pihak melarangnya     tata   kelakuan    yang    kekal   dan   kuat   integritasnya     dengan    pola-pola    perilaku masyarakat,    dapat    meningkat    kekuatan    mengikatnya     menjadi    costom,    ata adap istiadat. Anggot masyarakat   yang  tidak  mematuhi  adat  istiadat  akan  menerima   suatu  sangsi  yang  tegas



Contoh Studi Kasus Dari Materi A "ILMU SOSIAL SEBAGAI KOMPONEN MATA KULIAH UMUM"

Contoh pedagang kaki lima. Menurut definisi umum, pedagang kaki lima bukan masalah sosial  karena  merupakan  upaya  mencari  nafkah   untuk  kelangsungan  hidupnya,  dan pelayanan  bagi  warga  masyarakat  pada  taraf  ekonomi  tertentu.  Sebaliknya  para  ahli perencanaan kota menyatakan pedagang kaki lima sebagai sumber )lekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan. Batasan lebih tegas lagi dikemukakan oleh Leslie (1974) yang disitat oleh Parsudi  (1981),  bahwa  masalah  sosial adalah  suatu  kondisi yang  mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai, oleh karena itu dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.