Jumat, 21 Oktober 2016

Inovasi SI & Teknologi Informasi Modern

PENYEBARAN INFORMASI DAN TEKNOLOGI

Manusia adalah mahkluk sosial, maka ia tidak bisa berdiri sendiri. Hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia adalah INFORMASI.

Informasi sendiri adalah sebuah atau kumpulan beberapa data yang sudah diolah dan memberikan arti penting bagi yang membutuhkannya.
Informasi bisa berupa lisan maupun tulisan. Dan penyebaran informasi pun beragam macamnya, bisa berupa surat kabar, pengumuman, dll.

Hingga pada saat ini, penyebaran informasinya sendiri sangat meluas, pesat, dan tepat. Tentunya dengan bantuan teknologi masa kini yang semakin hari semakin canggih.

Sedangkan untuk teknologi penyebaran informasinya sudah ada sejak tahun 3000 SM lalu.
Mulai dari penggunaan simbol-simbol tertentu, alat hitung abacus, komputer generasi pertama, hingga sampai zaman sekarang yang sudah memasuki era komputer hybird yang semakin mudah diakses oleh siapa pun dan dimana pun.

Tentunya juga penyebarannya pun tak lepas dari dunia maya yang sehari-hari kita sebut INTERNET. Di dalam internet kita bisa menggali informasi sebanyak-banyaknya tanpa kenal jarak, waktu, dan tempat.

Untuk lebih lengkapnya tentang penyebaran informasi masa ke masa, bisa dilihat pada link berikut:

https://prezi.com/9ogc1xndt6aj/inovasi-sistem-informasi-teknologi-informasi-modern/

Minggu, 16 Oktober 2016

Teori Organisasi Umum 2 "Pengambilan Keputusan/ Decision Making"


MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM 2

"TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN / DECISION MAKING"





 





Disusun Oleh :

Neng Detty Agustine 15115025 

2KA11








UNIVERSITAS GUNADARMA
2016








KATA PENGANTAR

  Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa dan Pemurah, karena berkat izin-Nya makalah ini dapat terselesaikan sesuai harapan. Dalam makalah ini saya membahas tentang “Teori Pengambilan Keputusan / Decision Making”, suatu kegiatan yang memungkinkan kita mengambil tindakan untuk keadaan yang terbaik dan menghindari resiko besar..
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Teori Organisasi Umum 2, bagaimana pengambilan keputusan adalah hal sangat krusial dan sangat menunjang kokohnya sebuah organisasi didalamnya. Maka dengan makalah yang saya buat ini semoga bermanfaat bagi pembaca.




                                                                                      Jakarta, 15 Oktober 2016


                                                                                                  Penyusun












DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL                                                                                                     1
KATA PENGANTAR                                                                                                  2
BAB I        PENDAHULUAN                                                                                      4
                   1.1    Latar Belakang                                                                                    4
                   1.2    Rumusan Masalah                                                                                4
                   1.3    Tujuan                                                                                                  4
BAB II       TEORI                                                                                                         5
                   2.1    Landasan Teori                                                                                    5
                            2.1.1    Definisi Pengambilan Keputusan                                            5
                            2.1.2    Dasar Pengambilan Keputusan                                                5
                            2.1.3    Jenis-Jenis Keputusan Organisasi                                            6
                            2.1.4    Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan            7
BAB III     STUDI KASUS                                                                                           8
                   3.1    Contoh Kasus                                                                                      8
BAB IV     PENUTUP                                                                                                   9
                   4.1    Kesimpulan                                                                                          9
                   3.2    Saran                                                                                                    9
SUMBER PUSTAKA                                                                                                   10








BAB I : PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah salah satu pemenuhan tugas harian mata kuliah Teori Organisasi Umum 2, yang membahas tentang Pengambilan Keputusan dalam berorganisasi.

1.2    Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang “Pengambilan Keputusan / Decision Making”. Bagaimana kita mengambil keputusan yang baik dan tepat dalam organisasi, serta mempertimbangankan baik buruknya untuk terhindar dari resiko yang merugikan serta seorang manajer mampu mempertanggung jawabkan pilihannya.

1.3    Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memahami atau memperdalam bagaimana pentingnya pengambilan keputusan dalam berorganisasi untuk mendapatkan hasil terbaik dan bijaksana serta menghindari adanya kerugian serta resiko lainnya.



BAB II : TEORI
            2.1 Landasan Teori
                  2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternative yang tersedia. Setiap proses pengambilan tindakan selalu menghasilkan final. Keluarannya berupa tindakan atau opini terhadap pilihan.

Berikut definisi meurut beberapa ahli :
a.       Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemiliha alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada.
b.      Menurut Sondang P. Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan yang paling tepat.
c.       Menurut James A. F. Stoner, pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecah masalah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan untuk memeberikan suatu pendapat yang bisa menyelesaikan suatu masalah dengan cara tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

2.1.2 Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry dan Brinckloe disebutkan dasar dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapatdisgunakan yaitu :
1.      Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan an kelemahan.
2.      Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahua praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang lebih banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam pembuatan keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3.      Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang yang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4.      Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
5.      Logika / Rsional
Pengambilan keputusan berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan berdifat objektif, logism lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.

Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yakni :
a.       Kejelasan masalah
b.      Orientasi tujuan (kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai)
c.       Pengetahua alternative (seluruh alternative diketahui jenis dan konsekuensinya)
d.      Preferensi yang jelas (alternative bisa diurutkan sesuai kriteria)
e.       Hasil maksimal (pemilihan alternative terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal)

2.1.3 Jenis-jenis Keputusan Organisasi
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.      Keputusan Rutin
Adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
2.      Keputusan tidak rutin
Adalah keputusan yang diambil pada saat=saat khusus dan tidak bersifat rutin atau berulang-ulang.
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry (1989), faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan sebagai berikut :
a.       Hal-hal berwujud maupun tidak berwujud,yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
b.      Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
c.       Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan ptibadi;
d.      Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
e.       Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Daqri tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
f.       Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
g.       Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
h.      Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul dan benar; dan
i.        Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

Kemudian ada 6 faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan, yaitu:
1.      Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang.
2.      Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap.
3.      Rasional
Didasarkan pasa pengetahuan orang-orang mendapat informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4.      Praktikal
Didasrkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri da kepercayaan dirinya melalui kemampuan dalam bertindak.
5.      Interpersonal
Didasarkan pengaruh jaringan sosial yang ada.
6.      Structural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi, dan politik. 1




BAB III : STUDI KASUS
3.1 Contoh Kasus
Contoh kasus, Pengambilan Keputusan dalam organisasi :

DPR yang masih ragu dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yang berat. Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak.

Penjelasan Kasus:
Dari contoh kasus pengambilan keputusan dalam organisasi yang diangkat oleh kelompok kami, menurut kami DPR harus mengambil keputusan dengan bijak secepatnya agar permasalahan atau perselisihan dengan masyarakat bisa dapat diselesaikan. 2




BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pengambilan keputusan dalam organisasi sangatlah penting untuk membentuk organisasi yang sukses. Untuk mendapatkan keputusan yang baik juga diperlukan pertimbangan yang matang, rasional dan transparan agar dapat diterima oleh semua pihak yang bersangkutan.

4.2 Saran
Hindari pengambilan keputusan yang berdasarkan kepentingan ptibadi serta emosional agar dapat hasilnya datap dipertanggung jawabkan oleh seotang manajer.








SUMBER PUSTAKA

1.      Diktat Kuliah “Teori Organisasi Umum 2”, Heru Purnomo. SE ,MM, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, 2016.
2.      http://wirawansantoso.blogspot.co.id/2015/11/contoh-kasus-pengambilan-keputusan.html (diakses pada 15 Oktober 2016).





Sabtu, 15 Oktober 2016

Makalah Teori Organisasi Umum 2 " Pengembangan Komunikasi"

MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM 2

"PENGEMBANGAN KOMUNIKASI / COMUNICATION"











Disusun Oleh :

Neng Detty Agustine 15115025 

2KA11








UNIVERSITAS GUNADARMA
2016




1








KATA PENGANTAR

  Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa dan Pemurah, karena berkat izin-Nya makalah ini dapat terselesaikan sesuai harapan. Dalam makalah ini saya membahas tentang “Komunikasi/ Comunication”, suatu kegiatan yang biasa kita lakukan di kehidupan sehari-hari.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Teori Organisasi Umum 2, bagaimana komunikasi adalah hal sangat krusial dan sangat menunjang kegiatan organisasi didalamnya. Maka dengan makalah yang saya buat semoga bermanfaat.




                                                                                      Jakarta, 15 Oktober 2016
                                                                                                  Penyusun







2





DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL                                                                           1
KATA PENGANTAR                                                                          2
BAB I        PENDAHULUAN                                                             4
                   1.1    Latar Belakang                                                         4
                   1.2    Rumusan Masalah                                                    4
                   1.3    Tujuan                                                                      4
BAB II       TEORI                                                                               5
                   2.1    Landasan Teori                                                         5
                            2.1.1    Pengertian Dan Arti Komunikasi                 5
                            2.1.2    Jenis Dan Proses Komunikasi                      5
BAB III     STUDI KASUS                                                                  6
                   3.1    Contoh Kasus                                                            6
BAB IV     PENUTUP                                                                          7
                   4.1    Kesimpulan                                                               7
SUMBER PUSTAKA                                                                         





3





BAB I : PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah salah satu pemenuhan tugas harian mata kuliah Teori Organisasi Umum 2, yang membahas tentang Komunikasi dalam berorganisasi.

1.2    Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang “Pengembangan Komunikasi / Comunication”. Bagaimana kita melakukan komunikasi yang baik antar sesama dalam organisasi, baik itu kepada atasan maupun sesama kayawan lainnya, agar pesan informasi yang kita berikan atau dapatkan sama dan actual.

1.3    Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memahami atau memperdalam bagaimana pentingnya berkomunikasi dalam berorganisasi untuk mendapatkan perintah maupun berita yang efektif dan efisien serta menghindari adanya miss/kesalahan penangkapan arti informasi dalam berkomunikasi.



4








BAB II : TEORI
            2.1 Landasan Teori
                  2.1.1 Pengertian Dan Arti Komunikasi
                           Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling
                            mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya.
                            Yang terpenting dalam komunikasi da;am sebuah organisasi adalah harus efektif
                            dan efisien.
                            Efektif bila artian yang dimaksud oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap
                            oleh penerima itu sama dan satu. Sedangkan efisien bila biayanya minimum
                            berdasarkan sumber daya yang dimanfaarkan.
                           
                            Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer untuk proses fungsi
                            manajemen seperti Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian),
                            Leadership (kepemimpinan), dan Controlling (pengendalian) agar dapat dicapai.
                            Komunikasi busa saja terganggu oleh beberapa sebab berikut :
a.       Masalah semantik / arti kata,
b.      Tak adanya umpan balik,
c.       Saluran komunikasi,
d.      Gangguan fisik,
e.       Perbedaan budaya dan status.
Adapun pedoman untuk mendapatkan komunikasi yang baik secara efektif antara lain yaitu bahwa seseorang harus mendengarkan secara aktif, usahakan memberikan umpan balik, langsung pada masalah, dan menggambarkan situasi secara meringkas.

Proses komunikasi memungkinkan para manajer menjalankan tanggung jawabnya dan informasi harus dikomunikasikan kepada para manajer sebagai dasar pembuatan keputusan dalam pembuatan fungsi manajer baik secara lisan maupun tulisan.

2.1.2 Jenis Dan Proses Komunikasi
Komunikasi dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :
1.      Komunikasi Lisan
a.       Komunikasi Lisan secara langsung : komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka tanpa adanya alat perantara.
b.      Komunikasi Lisan yang tidak secara langsung : komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan perantara. Contoh : Handphone atau telepon.
2.      Komunikasi Tulisan
Komunikasi tulisan : komunikasi yang dilakukan dengan perantara tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung menggunakan bahasa singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh si penerima. Contohnya adalah surat.

Adapun jenis komunikasi dalam organisasi antara lain :
a.       Komunikasi Formal vs Informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Sedangkan dalam informal adalah komunikasi yang terjadi diluar pekerjaan dan tidak mengikuti jirarki wewenang.
b.      Komunikasi ke bawah vs ke atas vs lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam hirarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir dari peringkat bawah ke atas. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada satu tingkat wewenang.
c.       Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan dua arah adalah penerima dapat memberi umpan balik.1



5







BAB III : STUDI KASUS
3.1 Contoh Kasus
PT Sumber Daya Sentosa , bergerak dalam bidang otomotif, mengalami permasalahan antara perusahaan dengan karyawan. Permasalahan ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antara atasan dengan karyawannya. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan, namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Perusahaan manapun pasti pernah mengalami permasalahan internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup permasalahan yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.

Contoh lainnya dari permasalahan yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak permasalahan dalam bentuk demonstrasi danpemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.

Penjelasan kasus :

Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau perusahaan antara individu akan sering terjadi. Permasalahan yang sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang baik. Sehingga cara mengatasimasalah dalam perusahaan harus benar-benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir dampak yang timbul. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya
mogok kerja, bahkan demo.
Sehingga untuk mensiasati masalah ini bias dilakukan dengan berbagai cara:

1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi Biasanya masalah timbul karena lingkungan yang kurang kondusif di suatu perusahaan. Misalnya, kondisi cahaya yang kurang, atau sirkulasi yangkurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat mungkin untuk meningkatkan emosi seseorang, jadi kondisi dari lingkungan juga harus di perhatikan..2




6







BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas kita dapat mengambil kedimpulan bahwa pelaksanaan komunikasi dalam organisasi sangatlah penting untuk membentuk organisasi yang sukses dan transparan. Untuk mencapai komunikasi yang baik juga diperlukan adanya timbal balik serta si pendengar haruslah aktif mengkap artian informasi agar terhindar dari miss communication atau salah penangkapan artian.
Hindari komunikasi yang bertele-tele dan harus langsung pada inti permasalahannya.
Komunikasi yang tidak efektif dan efisien akan berdampak pada pengambilan keputusan yang sembarangan serta tidak bertanggung jawab.






7








SUMBER PUSTAKA

1.      Diktat Kuliah “Teoru Organisasi Umum 2”, Heru Purnomo. SE ,MM, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, 2016.