MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM 2
"TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN /
DECISION MAKING"
Disusun Oleh :
Neng Detty Agustine 15115025
2KA11
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA
PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke
hadiran Tuhan Yang Maha Esa dan Pemurah, karena berkat izin-Nya makalah ini
dapat terselesaikan sesuai harapan. Dalam makalah ini saya membahas tentang “Teori
Pengambilan Keputusan / Decision Making”, suatu kegiatan yang memungkinkan kita
mengambil tindakan untuk keadaan yang terbaik dan menghindari resiko besar..
Makalah
ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Teori Organisasi Umum 2, bagaimana
pengambilan keputusan adalah hal sangat krusial dan sangat menunjang kokohnya
sebuah organisasi didalamnya. Maka dengan makalah yang saya buat ini semoga
bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta, 15 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL 1
KATA
PENGANTAR 2
BAB
I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
BAB II TEORI 5
2.1 Landasan Teori 5
2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan 5
2.1.2 Dasar Pengambilan Keputusan 5
2.1.3 Jenis-Jenis Keputusan
Organisasi 6
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan 7
BAB III STUDI KASUS 8
3.1 Contoh Kasus 8
BAB IV PENUTUP 9
4.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
SUMBER PUSTAKA 10
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Latar
belakang pembuatan makalah ini adalah salah satu pemenuhan tugas harian mata
kuliah Teori Organisasi Umum 2, yang membahas tentang Pengambilan Keputusan
dalam berorganisasi.
1.2
Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang “Pengambilan Keputusan
/ Decision Making”. Bagaimana kita mengambil keputusan yang baik dan tepat
dalam organisasi, serta mempertimbangankan baik buruknya untuk terhindar dari
resiko yang merugikan serta seorang manajer mampu mempertanggung jawabkan
pilihannya.
1.3
Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memahami atau memperdalam bagaimana pentingnya pengambilan keputusan dalam
berorganisasi untuk mendapatkan hasil terbaik dan bijaksana serta menghindari
adanya kerugian serta resiko lainnya.
BAB II : TEORI
2.1
Landasan Teori
2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dapat
dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif
yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternative
yang tersedia. Setiap proses pengambilan tindakan selalu menghasilkan final.
Keluarannya berupa tindakan atau opini terhadap pilihan.
Berikut definisi meurut beberapa
ahli :
a.
Menurut
George R. Terry, pengambilan
keputusan adalah pemiliha alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternative yang ada.
b.
Menurut
Sondang P. Siagian, pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan yang paling
tepat.
c.
Menurut
James A. F. Stoner, pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecah masalah.
Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara yang digunakan
untuk memeberikan suatu pendapat yang bisa menyelesaikan suatu masalah dengan
cara tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
2.1.2 Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George
R. Terry dan Brinckloe disebutkan dasar dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapatdisgunakan yaitu :
1.
Intuisi
Pengambilan keputusan yang
didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah
terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung
beberapa keuntungan an kelemahan.
2.
Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan
pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahua praktis, karena pengalaman
seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung
ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang lebih banyak
pengalaman tentu akan lebih matang dalam pembuatan keputusan akan tetapi,
peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3.
Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan
fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta,
maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi,
sehingga orang yang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan
rela dan lapang dada.
4.
Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan
wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang
lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.
5.
Logika / Rsional
Pengambilan keputusan berdasarkan
logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi
proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan
rasional, keputusan yang dihasilkan berdifat objektif, logism lebih transparan,
konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu,
sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang
diinginkan.
Pada pengambilan keputusan secara
logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yakni :
a. Kejelasan masalah
b. Orientasi tujuan (kesatuan
pengertian tujuan yang ingin dicapai)
c. Pengetahua alternative (seluruh
alternative diketahui jenis dan konsekuensinya)
d. Preferensi yang jelas
(alternative bisa diurutkan sesuai kriteria)
e. Hasil maksimal (pemilihan
alternative terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal)
2.1.3 Jenis-jenis
Keputusan Organisasi
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi 2
bagian, yaitu :
1.
Keputusan Rutin
Adalah keputusan yang sifatnya
rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk
mengendalikannya.
2.
Keputusan tidak rutin
Adalah keputusan yang diambil
pada saat=saat khusus dan tidak bersifat rutin atau berulang-ulang.
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
Menurut
George R. Terry (1989), faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan sebagai berikut :
a.
Hal-hal
berwujud maupun tidak berwujud,yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
b.
Setiap
keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan
organisasi;
c.
Setiap
keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan ptibadi;
d.
Jarang
sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
e.
Pengambilan
keputusan merupakan tindakan mental. Daqri tindakan mental ini kemudian harus
diubah menjadi tindakan fisik;
f.
Pengambilan
keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
g.
Diperlukan
pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
h.
Setiap
keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu betul dan benar; dan
i.
Setiap
keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan
berikutnya.
Kemudian ada 6 faktor
lain yang dapat mempengaruhi keputusan, yaitu:
1. Fisik
Didasarkan pada rasa
yang dialami pada tubuh. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang
menimbulkan rasa tidak senang.
2. Emosional
Didasarkan pada
perasaan atau sikap.
3. Rasional
Didasarkan pasa
pengetahuan orang-orang mendapat informasi, memahami situasi dan berbagai
konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasrkan pada
keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi
diri da kepercayaan dirinya melalui kemampuan dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pengaruh jaringan
sosial yang ada.
6. Structural
Didasarkan pada lingkup
sosial, ekonomi, dan politik. 1
BAB III : STUDI KASUS
3.1 Contoh Kasus
Contoh kasus,
Pengambilan Keputusan dalam organisasi :
DPR yang masih ragu
dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan
bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di
naikkan, dan masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah
memaksa ingin menaikkan tarif 10% hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat
apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yang berat. Akibatnya pihak DPR pun
belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak.
Penjelasan Kasus:
Dari contoh kasus
pengambilan keputusan dalam organisasi yang diangkat oleh kelompok kami,
menurut kami DPR harus mengambil keputusan dengan bijak secepatnya agar
permasalahan atau perselisihan dengan masyarakat bisa dapat diselesaikan. 2
BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
pelaksanaan pengambilan keputusan dalam organisasi sangatlah penting untuk
membentuk organisasi yang sukses. Untuk mendapatkan keputusan yang baik juga
diperlukan pertimbangan yang matang, rasional dan transparan agar dapat diterima
oleh semua pihak yang bersangkutan.
4.2 Saran
Hindari pengambilan keputusan yang berdasarkan kepentingan ptibadi
serta emosional agar dapat hasilnya datap dipertanggung jawabkan oleh seotang manajer.
SUMBER PUSTAKA
1. Diktat
Kuliah “Teori Organisasi Umum 2”, Heru Purnomo. SE ,MM, Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Gunadarma, 2016.
2. http://wirawansantoso.blogspot.co.id/2015/11/contoh-kasus-pengambilan-keputusan.html
(diakses pada 15 Oktober 2016).